Cara Nyalain Mesin Airbus A330Neo





Airbus A330Neo adalah pesawat jet komersial berbadan lebar yang termasuk dalam keluarga A330neo (opsi mesin baru). Pesawat ini merupakan generasi baru dari Airbus A330 yang menawarkan efisiensi lebih baik, kabin yang lebih luas, dan desain aerodinamis modern seperti sayap yang lebih lebar dan sharklets (ujung sayap). Pesawat ini dirancang untuk penerbangan jarak jauh, memiliki kapasitas hingga 440 penumpang tergantung konfigurasi, dan ditenagai oleh mesin Rolls-Royce Trent 7000.


 

Berikut caranya


  1. Persiapan Awal (Before Start Checklist):

    • Memastikan semua checklist sebelum menyalakan mesin telah selesai.

    • Memperoleh izin (clearance) engine start dari pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Control - ATC).

    • Memastikan personel darat (ground crew) telah clear dari area mesin.

    • Menghidupkan APU (Auxiliary Power Unit) untuk menyediakan daya listrik dan udara tekan (bleed air) yang diperlukan untuk menyalakan mesin, jika APU belum menyala.

    • Mengatur Engine Mode Selector pada panel atas (overhead panel) ke posisi IGN/START.

  2. Prosedur Engine Start (Urutan Otomatis):

    • Pilot memverifikasi tekanan bleed air yang cukup (dari APU atau sumber eksternal).

    • Pilot akan menyalakan mesin secara berurutan, biasanya Mesin 2 (kanan) didahulukan, sesuai SOP Airbus.

    • Mengaktifkan Mesin: Pindahkan Engine Master Switch untuk mesin yang dipilih (misalnya, Engine 2) ke posisi ON.

    • Pemantauan Otomatis (via ECAM): Sistem pesawat akan menjalankan urutan penyalaan secara otomatis, dan pilot memonitor indikator pada layar ECAM (Electronic Centralized Aircraft Monitor):

      • N2 (putaran kompresor tekanan tinggi) meningkat.

      • Sistem Ignition (pemantik) aktif.

      • Fuel Flow (aliran bahan bakar) dimulai setelah N2 mencapai persentase tertentu (sekitar 15-20%).

      • N1 (putaran kipas) mulai berputar.

      • Pilot mengamati EGT (Exhaust Gas Temperature) untuk memastikan kenaikannya normal dan tidak melebihi batas (menghindari hot start).

    • Stabilisasi: Setelah Mesin 2 berjalan stabil (N1, N2, Fuel Flow, EGT berada dalam parameter normal), proses yang sama diulangi untuk Mesin 1.

  3. Setelah Start:

    • Setelah kedua mesin stabil, Engine Mode Selector dipindahkan kembali ke posisi NORM (Normal).

    • Melakukan After Start Checklist dan memverifikasi sistem pesawat lainnya, seperti pompa hidrolik.




 TERIMAKASIH

Comments

Post a Comment